Halaman

Kultur Jaringan

Rabu, 22 April 2015



Pengertian, Tahapan, Macam-Macam Dan Manfaat Kultur Jaringan

Pengertian Kultur Jaringan
Menurut Suryowinoto (1991), kultur jaringan dalam bahasa asing disebut sebagai tissue culture. Kultur adalah budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. jadi, kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya.
Kultur jaringan (Tissue Culture) merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat steril.
Prinsip Dasar Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tumbuhan seperti protoplasma, sekelompok sel, jaringan atau organ serta menumbuhkannya dalam kondisi aseptik sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali.
Teori yang mendasari tehnik kultur jaringan adalah teori sel oleh Schawann dan Scheleiden (1838) yang menyatakan sifat totipotensi (total genetic potential) sel, yaitu bahwa setiap sel tanaman yang hidup dilengkapi dengan informasi genetik dan perangkat fisiologis yang lengkap untuk tumbuh dan berkembang menjadi tanaman utuh, jika kondisinya sesuai.
Manfaat Kultur Jaringan
•      Melestarikan sifat tanaman induk
•      Menghasilkan tanaman yang memiliki sifat sama
•      Menghasilkan tanaman baru dalam jumlah banyak dalam waktu yang singkat
•      Dapat menghasilkan tanaman yang bebas virus
•      Dapat dijadikan sarana untuk melestarikan plasma nutfah
•      Untuk menciptakan varietas baru melalui rekayasa genetika. Sel yang telah direkayasa dikembangkan melalui kultur jaringan sehingga menjadi tanaman baru secara lengkap
•      Pelaksanaannya tidak tergantung pada musim.
Kelemahan Kultur Jaringan
•      Diperlukan biaya awal yang relatif tinggi
•      Hanya mampu dilakukan oleh orang-orang tertentu, karena memerlukan keahlian khusus
•      Bibit hasil kultur jaringan memerlukan proses aklimatisasi, karena terbiasa dalam kondisi lembap dan aseptik.
Keuntungan Kultur Jaringan
•      Pengadaan bibit tidak tergantung musim
•      Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif lebih cepat  (dari satu mata tunas yang sudah respon dalam 1 tahun dapat dihasilkan minimal 10.000 planlet/bibit)
•      Bibit yang dihasilkan seragam
•      Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (menggunakan organ tertentu)
•      Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah
•      Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit, dan deraan lingkungan  lainnya
•      Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki
•      Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasa
Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan adalah:
a. Pemilihan dan Penyiapan Tanaman Induk Sumber Eksplan
Tanaman tersebut harus jelas jenis, spesies, dan varietasnya serta harus sehat dan bebas dari hama dan penyakit. Tanaman indukan sumber eksplan tersebut harus dikondisikan dan dipersiapkan secara khusus di rumah kaca atau greenhouse agar eksplan yang akan dikulturkan sehat dan dapat tumbuh baik serta bebas dari sumber kontaminan pada waktu dikulturkan secara in-vitro.
b. Inisiasi Kultur
Tujuan utama dari propagasi secara in-vitro tahap ini adalah pembuatan kultur dari eksplan yang bebas mikroorganisme serta inisiasi pertumbuhan baru (Wetherell, 1976). ini mengusahakan kultur yang aseptik atau aksenik. Aseptik berarti bebas dari mikroorganisme, sedangkan aksenik berarti bebas dari mikroorganisme yang tidak diinginkan. Dalam tahap ini juga diharapkan bahwa eksplan yang dikulturkan akan menginisiasi pertumbuhan baru, sehingga akan memungkinkan dilakukannya pemilihan bagian tanaman yang tumbuhnya paling kuat,untuk perbanyakan (multiplikasi) pada kultur tahap selanjutnya (Wetherell, 1976).
c. Sentrilisasi
Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga sterail. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.
d. Multiplikasi atau Perbanyakan Propagul
Tahap ini bertujuan untuk menggandakan propagul atau bahan tanaman yang diperbanyak seperti tunas atau embrio, serta memeliharanya dalam keadaan tertentu sehingga sewaktu-waktu bisa dilanjutkan untuk tahap berikutnya. Pada tahap ini, perbanyakan dapat dilakukan dengan cara merangsang terjadinya pertumbuhan tunas cabang dan percabangan aksiler atau merangsang terbentuknya tunas pucuk tanaman secara adventif, baik secara langsung maupun melalui induksi kalus terlebih dahulu. Seperti halnya dalam kultur fase inisiasi, di dalam media harus terkandung mineral, gula, vitamin, dan hormon dengan perbandingan yang dibutuhkan secara tepat (Wetherell, 1976). Hormon yang digunakan untuk merangsang pembentukan tunas tersebut berasal dari golongan sitokinin seperti BAP, 2-iP, kinetin, atau thidiadzuron (TDZ).
e. Pemanjangan Tunas, Induksi, dan Perkembangan Akar
Tujuan dari tahap ini adalah untuk membentuk akar dan pucuk tanaman yang cukup kuat untuk dapat bertahan hidup sampai saat dipindahkan dari lingkungan in-vitro ke lingkungan luar. Dalam tahap ini, kultur tanaman akan memperoleh ketahanannya terhadap pengaruh lingkungan, sehingga siap untuk diaklimatisasikan (Wetherell, 1976). Tunas-tunas yang dihasilkan pada tahap multiplikasi di pindahkan ke media lain untuk pemanjangan tunas. Media untuk pemanjangan tunas mengandung sitokinin sangat rendah atau tanpa sitokinin. Tunas tersebut dapat dipindahkan secara individu atau berkelompok. Pemanjangan tunas secara berkelompok lebih ekonomis daripada secara individu. Setelah tumbuh cukup panjang, tunas tersebut dapat diakarkan. Pemanjangan tunas dan pengakarannya dapat dilakukan sekaligus atau secara bertahap, yaitu setelah dipanjangkan baru diakarkan. Pengakaran tunas in-vitro dapat dilakukan dengan memindahkan tunas ke media pengakaran yang umumnya memerlukan auksin seperti NAA atau IBA. Keberhasilan tahap ini tergantung pada tingginya mutu tunas yang dihasilkan pada tahap sebelumnya.
f. Aklimatisasi
Dalam proses perbanyakan tanaman secara kultur jaringan, tahap aklimatisasi planlet merupakan salah satu tahap kritis yang sering menjadi kendala dalam produksi bibit secara masal. Pada tahap ini, planlet atau tunas mikro dipindahkan ke lingkungan di luar botol seperti rumah kaca , rumah plastik, atau screen house (rumah kaca kedap serangga). Proses ini disebut aklimatisasi. Aklimatisasi adalah proses pengkondisian planlet atau tunas mikro (jika pengakaran dilakukan secara ex-vitro) di lingkungan baru yang aseptik di luar botol, dengan media tanah, atau pakis sehingga planlet dapat bertahan dan terus menjadi bibit yang siap ditanam di lapangan. Prosedur pembiakan dengan kultur jaringan baru bisa dikatakan berhasil jika planlet dapat diaklimatisasi ke kondisi eksternal dengan keberhasilan yang tinggi.
Macam-Macam Kultur Jaringan
•      Kultur meristem, menggunakan jaringan (akar, batang, daun) yang muda atau meristematik
•      Kultur  anter, menggunakan kepala sari sebagai eksplan
•      Kultur embrio, menggunakan embrio. Misalnya pada embrio kelapa kopyor yang sulit dikembangbiakan secara alamiah
•      Kultur protoplas, menggunakan sel jaringan hidup sehingga eksplan tanpa dinding
•      Kultur kloroplas, menggunakan kloroplas. Kultur ini biasanya untuk memperbaiki atau membuat varietas baru
•      Kultur polen, menggunakan serbuk sari sebagai eksplannya.

Selasa, 09 Desember 2014

PROPOSAL USAHA
BUDIDAYA TANAMAN HIAS DIANTHUS


STEMBA.jpg

Oleh :
Septian Aji Priyanto
4A1/ 7664



SMK N 1 (STM PEMBANGUNAN) TEMANGGUNG
Jln. Kadar Maron Kotak Pos 104 Telp. (0293) 491576
TEMANGGUNG 56212






BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Untuk meningkatkan pendapatan saat krisis ekonomi, diperlukan usaha-usaha yang bersifat kreatif, pantang menyerah dan beroriantasi pasar. Usaha tersebut juga diharapkan mampu memberikan peluang kerja bagi tenaga kerja potensial yang saat ini jumlahnya sangat melimpah. Maka dari itu usaha yang sederhana dan mudah untuk dilirik perlu dikembangkan seperti usaha tanaman hias. Selain dari segi pemasaran, tanaman hias dapat juga dilihat dari cara merawat dan pamantauan dari tanaman itu yang cukup mudah hanya dilakukan penyiraman sekaligus perlakuan khusus pada tanaman. Tanaman hias khususnya tanaman Dianthus yang sekarang ini sudah banyak varietas –varietas baru yang bermunculan, akan semakin menarik para peminat tanaman hias khususnya Dianthus yang laku terjual sebagai hiasan di sekitar halaman rumah. Selain untuk tanaman hias Dianthus daya adaptasi sebagian rata rata tanaman hias sangat mudah untuk beradaptasi di lingkungan yang lain.  

B. TUJUAN USAHA
           a)      Membuka lapangan pekerjaan.
           b)      Mendapatkan penghasilan sendiri.
           c)      Mengenbangkan potensi tanaman hias didaerah..
           d)      Supaya konsumen lebih banyak mengenal tentang tanaman hias.
           e)      Dapat melakukan usaha dengan baik, dengan menambahkan beberapa varian bunga        
                    baru.
           f)      Dapat menjadi sumber penghasilan bagi orang lain dilingkungan sekitar.
           g)      Dapat melangsungkan usaha tanaman hias dengan menjaga kepercayaan dari konsumen.

C. MANFAAT EKONOMIS
     a)      Menghasilkan pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
           b)       Menambah penghasilan.
           c)      Membantu perekonomian orang-orang dilingkungan sekitar.
BAB II

Pengenalan Tanaman Dianthus

I.  Morfologi Tanaman
dianthus.jpgTanaman ini tidak bisa bertahan lama, namun mereka cepat sekali berkembang. Dianthus memiliki bunga beraneka warna, seperti pink , merah, putih dll yang  merupakan daya tarik untuk ditanam.
Tipe:
Dianthus chinensis, salah satu hibrida yang dikenal juga dengan nama Annual Pink
D. Caryphyllus, hibrida ini memiliki bunga ganda yang berukuran lebih besar dibanding jenis sebelumnya.
Keterangan:
o   Membutuhkan kondisi dingin, suhu 10-15oc
o   Sebaiknya tidak terkena sinar matahari langsung pada tengah hari
o   Jaga kondisi media tetap lembab dan perbanyakan dengan biji

                      II. Budidaya Tanaman
a.       Persemaian
Media yang digunakan adalah campuran dari cocopeat, spagnum peatmost , tanah dengan perbandingan (1:1:1),  dengan perlakuan media basah , media basah  yaitu media yang digunakan saat semai biji dalam keadaan sudah di siram setelahnya media di isi dengan biji kemudian di tempatkan di tempat naungan bawah paranet . Tanaman akan mulai berkecambah pada waktu 4 hari setelah semai , dan siap tanam usia 3 minggu.

b.      Pananaman

Dianthus siap tanam pada usia sekitar 3 minggu kemudian dilakukan transplanting yaitu pemindahan bibit , dari plug  kedalam polibag , pemindahan dilakukan dengan cara polibag di lubangi dengan tugal , adapun media dalam polibag yaitu dengan perbandingan (2:1:1) adalah (arang sekam : cocopeat : tanah)

c.       Pemeliharaan
Dalam waktu 1 minggu tanaman siap di pincing dilakukan pemincingan tujuannya adalah agar tanaman dapat rimbun dan bercabang banyak adapun cara dalam pemincingan yaitu pembuangan tunas pucuk tanaman. Selain itu tanaman dapat juga dilakukan perlakuan seperti pemupukan dengan NPK mutiara  , penyiraman ,dan pembersihan gulma
d.      Panen
Tanaman Dianthus dapat dilakukan Pemanenan pada umur sekitar 1,5 - 2  bulan, akan tetapi untuk siap dijual apabila tanaman telah rimbun.
           III. TEKHNIK PRODUKSI
a. Penyiapan Bahan Semai
Media yang digunakan untuk bahan semai adalah cocopeat, media semai dimasukkan kedalam bak pengaduk lalu diaduk sampai rata, kemudian dimasukan kedalam plug plate hingga cukup padat, lalu disiram sampai basah.

b.Penyiapan Biji
          Media dalam plug plate yang siap untuk di tanami terlebih dahulu ditumpuk dan disimpan dalam Bean, yaitu meja untuk penyemaian. Setelah itu biji disemaikan dalam tempat persemaian yang disebut plug plate, yaitu berbentuk persegi panjang yang terdiri dari kotak-kotak kecil, ukuran plug plate adalah 58 cm x 24 cm, terdiri dari 288 kotak-kotak kecil yang masing-masing kotak berukuran 2 x 2cmdibagian atas dan1 x 1cm dibagian bawah, dengan lubang yang berdiameter 0,8 cm dan mempunyai kedalaman 4 cm.
        Teknik penyemaian adalah plug plate yang telah diisi media kemudian ditanam dengan benih Begonia masing-masing kotak 1 biji, penyemaian dibantu dengan menggunakan triplek putih yang bertujuanagar biji tidak berhamburan kemana-mana karena biji Begonia sangat kecil sehingga penyemaian harus dilakukan dengan hati-hati.

c.Pemeliharaan Bibit
1) Penyiraman
Penyiraman dilakukan 1 kali sehari dengan sistem pengkabutan yang bertujuan agar tidak mengganggu sistem perakaran karena akar tanaman masih sangat kecil. Penyiraman menggunakan selang yg sudah di beri nozel pada ujung selang.

2) Pemupukan
Pemupukan dilakukan 1 minggu 2 kali dengan menggunakan grow more dengan konsentrasi 2gr/liter air.Pemupukan dilakukan hingga bibit sudah keluar 3 helai daun.

 d. Penyiapan Bahan Tanam
Bibit yang sudah berumur 8 minggu dipersemaian kemudian dipindahkan dalam pot yang telah berisi arang sekam dan cocopeatdengan perbandingan 2:1.

e. Penanaman Dalam Polibag
        Penanaman dilakukan setelah bibit berusia 8 minggu dengan menggunakan polibag yang berukuran 15 cm, yang diisi dengan media arang sekam yang telah dicampur dengan cocopeat sampai penuh dan diratakan, pot tersebut kemudian disiram dengan air sampai basah. Setelah itu dibuat lubang tanam sebanyak 3 lubang dalam 1 pot dengan diameter 3 cm, sedalam 5 cmdan jarak 5 cm. Tujuannya agar perakaran tanaman baik dan tanaman menjadi rimbun.

f.Pemeliharaan Dalam Polibag
1)Penyiraman
Dilakukan setiap hari pada pagi dan sore hari dengan menggunakan selang air yang airnya diambil dari tong. Cara penyiramannya yaitu air disiramkan langsung kepada tanaman begonia menggunakan selang yang sudah di beri nozel.

2) Penyulaman
Dilakukan untuk mengganti tanaman yang pertumbuhannya kurang baik atau mati dengan tanaman yang baru. Penyulaman sebaiknya dilakukan tidak lebih dari 1 minggu setelah tanam.

3) Pemincingan
Pemincingan adalah memangkas tunas utama yang pertumbuhannya cepat pada tanaman muda. Pemincingan dilakukan dengan menggunakan gunting stek/mematahkan langsung dengan tangan.
Tujuan pemincingan adalah agar tanaman tetap rimbun dan bentuk bunga beraturan. Pemincingan dilakukan setelah tanaman berumur 4 minggu dalam polibag.

5) Pemupukan susulan
Pemupukan susulan dilakukan 3 minggu sekali, yang bertujuan untuk mengganti unsur hara yang hilang. Pupuk yang digunakan adalah NPK mutiara dengan dosis 2 gr/polibag. Dengan cara di buat lubang pupuk diantara tanaman dan dimasukkan ke dalam lubang menggunakan tangan.

6)Penyiangan
Penyiangan dilakukan tergantung kondisi tanaman, penyiangan dilakukan dengan cara mencabut rumput atau gulma yang ada didalam pot dengan cara manual menggunakan tangan. Tujuannya agar tidak terjadi perebutan unsur hara.


                                                                    BAB III
              1. PENGENALAN PERUSAHAAN

               ·         Nama perusahaan        : Cihera Flora
               ·         Pemilik perusahaan      : Septian Aji Priyanto
               ·         Bentuk perusahaan      : Perseorangan.
               ·         Bidang usaha               : Tanaman Hias
               ·         Tempat / lokasi usaha  : Menayu Bulu Temanggung
               ·         Jumlah tenaga kerja     :  6 orang.

             2. ASPEK PRODUK YANG DI BUAT
·            Jenis barang yang akan dibuat
                        a)      Bibit tanaman hias.
                        b)      Tanaman hias dalam polibag.
                        c)      Bibit Stekan

·         Banyaknya barang yang akan dibuat
                       a)      Bibit tanaman hias          : 100 bunga.
                      b)      Tanaman hias dalam polibag :   50 bunga.
                      c)      Bibit Stekan                      : 150 batang.

·         Profil para konsumen yang akan dituju
                 a)      Individu .
                b)      Keluarga.
                c)      Toko bunga lain.

3. ASPEK PEMASARAN PRODUK
         ·         Jasa / produk yang akan dipasarkan : Tanaman hias“ Tanaman Dianthus


        ·         Profil para konsumen yang akan dituju :
                 a)      Individu
                b)      Keluarga
                c)      Perusahaan
               d)      Toko bunga lain.

      ·         Potensi pasar
              a)      Lokasi daerah pemasaran : Temanggung-Semarang-Magelang

              b)      Jumlah potensi pemasaran
                     1.      Individu            :   5 tanaman.
                     2.      Keluarga            : 15 tanaman.
                     3.      Instansi              : 30 tanaman.
                    4.      Lembaga           : 40 tanaman.
                    5.      Organisasi         : 45 tanaman.
                    6.      Perusahaan        : 60 tanaman.

·         Kondisi para pesaing :
            Untuk saat ini kami mempunyai beberapa pesaing. Pesaing sangat berpengaruh pada penjualan tanaman kami karena pesaing sudah membuka usaha lebih dulu. Tempat usahanya strategis karena berada dekat dengan pemukiman hijau, sehingga banyak orang yang tertarik.

                                                           i.      Nama perusahaan                     : Cihera Flora
                                                          ii.      Jenis Usaha                               : Perseorangan.
                                                          iii.      Lokasi perusahaan                   : Jl. Menayu-Parakan km. 6  Temanggung
                                                          iv.      Fasilitas pelayanan                   : Tempat usaha luas, nyaman, sejuk,      
                                                                                   delivery cepat.
                                                         v.      Jumlah konsumen potensial       : 15 orang.

        ·         Pasar efektif yang dapat dikuasai
            Untuk saat ini pasar efektif yang dapat kami kuasai adalah individu dan keluarga dan perusahaan. Untuk menambah pasar yang dikuasai kami akan mempromosikan Garden House demi kelancaran usaha.
                                                              i.      Nama perusahaan                    : Cihera Flora.
                                                            ii.      Alamat Perusahaan                  : Jl. Menayu-Parakan km.6  Temanggung
                                                          iii.      kapasitas pembelian                 :  25-50 tanaman


       ·         Penetapan harga
                          a)      Harga yang ditawarkan
                             Rp. 3000 – Rp. 100.000 per tanaman.

                         b)      Prosedur penetapan harga
                            Harga jual = Harga beli + biaya eksploitasi + laba yang diharapakan.

     ·         Distribusi yang akan dilakukan : Distribusi Intensif yaitu menyalurkan barang-   
               barang  sembako sebanyak-banyaknya kepada konsumen.

    ·         Strategi Promosi
              a)      Melalui media cetak                            : Koran, brosur,
             b)      Melalui media elektronik                     : radio, internet.
             c)      Melalui media sales promotion           : menawarkan langsung pada konsumen,
                                                                              pendekatan dengan konsumen.
       4. ASPEK TEKNIS
                 ·         Daerah lokasi usaha : Sekitar Temanggung dan Semarang
                 ·         Proses mempersiapkan kepada pelanggan : Dalam bentuk polibag, atau jual
                           bibit.
                ·         Kebutuhan tenaga kerja : 5orang.

               ·         Kualifikasinya
                         a)      Umur antara 19-30 tahun.
                        b)      Pendidikan minimal SMA/Sederajat.
                        c)      Sehat jasmani dan rohani.
                        d)      Mempunyai etos kerja yang tinggi.
                        e)      Mempunyai tanggung jawad dan jujur.

              ·         Peralatan kerja yang dibutuhkan : selang air, penyemprot pupuk, gunting.
        ·         Bahan – bahan baku yang digunakan : bibit tanaman, pot, plug ,arang sekam ,   
                  cocopeat, kebutuhan pupuk (NPK , Growmore)
        ·         Jadwal memulai usaha : senin – sabtu pukul 07.00 – 16.00,
                                      hari jumat dan sabtu  hingga pukul 13.00.

                 5. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
·                 Struktur organisasi
 

Pemilik Perusahaan
 







Septian Aji Priyanto
 

Bendahara
 

Pekerja
 

Pekerja
 

Pekerja
 
 











           6. ASPEK YURIDIS
                   ·         Tata tertib kerja
                             1)      Seluruh pekerja mulai bekerja 30 menit sebelum usaha di buka.
                             2)      Pekerja wajib mengisi daftar hadir setiap hari kerja.
                            3)      Pekerja mendapat waktu istirahat dari pukul 12.00-14.00 WIB.
                            4)      Pekerja pulang setelah usaha di tutup pada hari kerja.
                            5)      Pekerja yang membuat kesalahan akan mendapat sanksi dari pemilik
                                     perusahaan.
                            6)      Pekerja mendapat hak atas gaji pada tanggal 2 awal bulan.

                  7. ASPEK ADMINISTRASI
                  ·         Tata usaha dan personalia
                           a)      Daftar hadir Pekerja                   : Diisi oleh Pekerja menggunakan buku
                                                                                   daftar hadir.


                          b)      Agenda surat masuk                  : Surat pesanan, surat penerimaan barang
                                                                                  dan surat masuk lainnya disimpan pada
                                                                                  lemari surat masuk.

                         c)      Agenda surat keluar                   : Surat pengiriman barang, bukti pengiriman
                                                                                  dan surat keluar lainnya disimpan pada
                                                                                   suratkeluar.

         ·         Pemasaran produk
                        a)      Daftar langganan : Cihera Flora, pecinta bunga, toko lain.
                  b)      Daftar harga produk
                                        1)         Bunga hias biasa          : Rp. 3000 - Rp. 10.000/ tanaman
                                        2)         Bunga hias dalam polibag  : Rp. 7.500 – Rp. 50.000/ polibag.
                                        3)         Bibit Tanaman Dianthus : Rp. 3500 – Rp. 6000 /plug


                           c)      Faktor pengiriman barang : transportasi darat – laut.
                          d)      Tanda bukti pembayaran : nota kontan, Faktur.

      ·         Pengadaan produk
                         a)      Kartu persediaan produk : buku catatan pemesanan tanaman, buku stok.
                        b)      Pengaturan penyimpanan produk
                                   1)         Disiram 2 kali sehari.
                                   2)         Pencabutan rumput liar di sekitar tanaman
                                   3)         Dipupuk sesuai dengan keadaan tanaman.
                                   4)         Tidak terkena sinar matahari langsung.

·         Keamanan produk
                        a)      Dipesan langsung dari pembudidayanya.
                       b)      Usaha berijin.

·         Kebersihan produk
                       a)       Menggunakan air bersih yang mengalir.

8. ASPEK KEUANGAN ATAU PERMODALAN
·         Sumber modal
a)      Modal sendiri                                              : Rp. 3.000.000
·         Modal / investasi
a)      Mesin / peralatan                                         : Rp. 2.000.000
                                                                                                      ______________  (+)
Jumalah modal investasi                                     Rp. 5.000.000





BAB IV
       MODAL KERJA SETIAP PERIODE PERPUTARAN UNTUK 3 BULAN PERTAMA
       ·         Gaji atau upah
                 a)      Pemilik perusahaan                                     : Rp. 1.100.000
                b)      Tenaga ahli                                                  : Rp     500.000
                                                                                                                 ______________ (+)
                                    Jumlah kebutuhan gaji                                         Rp. 1.7 00.000
     ·         Bahan – bahan baku
               a)      Biaya langsung                                            : Rp.    600.000
              b)      Upah langsung                                            : Rp.    100.000
              c)      Biaya tak langsung                                      : Rp.      50.000
                                                                                                                 ______________  (+)
                                  Jumlah jebutuhan dana bahan baku                       Rp.    750.000

·         Bahan pembantu
             a)      Tas plastik                                                   : Rp.      20.000
             b)      Kardus pembelian grosir                             : Rp.      70.000
             c)      Perekat                                                        : Rp.      10.000
                                                                                                               _______________  (+)
                               Jumlah kebutuhan dana bahan pembaantu                Rp.    100.000

            ·         Transportasi bahan baku dan pembantu                                     : Rp.      50.000
      ·         Perlengkapan pengadaan bahan baku dan pembantu               : Rp.      50.000
            ·         Penyusutan                                                                                      : Rp.      30.000
            ·         Biaya lain-lain                                                                                 : Rp.      20.000
                                                                                                              _______________  (+)
                             Jumlah kebutuhan dana keseluruhan                        Rp.    150.000
                   
          Rekapitulasi dana yang dibutuhkan
           ·         Jumlah modal investasi                                                                      : Rp. 5.000.000
                     Jumlah pengeluaran
           ·         Jumlah kebutuhan gaji                                                        : Rp. 1.700.000
           ·         Jumlah kebutuhan dana bahan baku                                   : Rp.    750.000
           ·         Jumlah kebutuhan dana bahan pembantu                           : Rp.    100.000
           ·         Jumlah kebutuhan dana
                     a)      Transportasi                                                               : Rp.      50.000
                    b)      Perlengkapan                                                              : Rp.      50.000
                    c)      Penyusutan                                                                 : Rp.      30.000
                   d)      Biaya lain-lain                                                            : Rp.      20.000
                                                                                                                     _______________  (+)
                 Jumlah kebutuhan pengeluaran keseluruhan                                Rp. 3.600.000
                       Kekurangan biaya = pengeluaran- modal
                                    = 3600.000-1.700.000
                                    = Rp. 2.900.000


















BAB V
PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat, sebagai acuan dan kerangka dasar demi memperlancar usaha tanaman hias Dianthus  dan lainnya,dapat membantu kekurangan biaya sejumlah 2.900.000 untuk mendukung usaha tersebut. Atas perhatian dan partisipasinya kami ucapkann terima kasih.